Puskesmas Mojowarno Selenggarakan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) di Sidokerto
Puskesmas Mojowarno menyelenggarakan kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) di Desa Sidokerto sebagai upaya bersama untuk memperkuat derajat kesehatan warga. Kegiatan ini dihadiri langsungĀ oleh Kepala Puskesmas Mojowarno Sri Wahyuni S.Gz, M. Gz , Bidan Desa Sidokerto Nurna Mustika Dewi Amd. Keb, dan diikuti oleh perangkat desa, kader kesehatan, tokoh masyarakat, serta perwakilan warga dari tiap dusun. Melalui MMD ini, Puskesmas dan Pemerintah Desa berupaya mengidentifikasi permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat sekaligus merumuskan langkah-langkah nyata untuk penanganannya.
Acara diawali dengan sambutan Kepala Desa Sidokerto yang menyampaikan apresiasi dan ucapan terimkasih kepada Puskesmas Mojowarno atas pendampingan dan perhatian yang terus diberikan kepada warga Sidokerto. Dalam sambutannya, Kepala Desa Sidokerto Dr. H. Abdu Halim diawal sambutan Mengucapkan Selamat Kepada Puskesmas Mojowarno yang baru saja menerima penghargaan sebagai PENYELENGGARA PELAYANAN PUBLIK TERBAIK KELOMPOK PELAYANAN KESEHATAN TAHUN 2025 dalam 6th Annual Jombang Bureaucracy Award 2025, serta 3 Penghargaan lainnya ditahun 2025 ini, selanjutnya Kepala Desa menegaskan bahwa masalah kesehatan bukan semata tanggung jawab tenaga kesehatan, namun juga memerlukan peran aktif masyarakat. Beliau mengajak seluruh peserta untuk mengikuti kegiatan dengan serius, karena hasil musyawarah akan berpengaruh langsung terhadap program-program kesehatan di desa.
Selanjutnya, Kepala Puskesmas Mojowarno dengan sapaan akrabnya Ibu Yuni memaparkan gambaran umum kondisi kesehatan masyarakat Sidokerto. Salah satu poin penting yang disorot adalah masih banyaknya penderita penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes melitus (DM) yang belum melakukan kontrol rutin ke fasilitas kesehatan. Padahal, kedua penyakit ini berisiko menimbulkan komplikasi berat apabila tidak dipantau secara berkala. Melalui MMD, Puskesmas mengajak kader dan pemerintah desa untuk lebih aktif menggerakkan warga agar rajin memeriksakan tekanan darah dan kadar gula darah di 6th Annual Jombang Bureaucracy Award 2025 posyandu, kegiatan pemeriksaan rutin kesehatan oleh Puskesmas di BalaiDesa Sidokerto maupun langsung ke puskesmas.
Selain itu, dalam paparan juga disampaikan adanya temuan kasus HBsAg (indikasi infeksi Hepatitis B) dan TBC (Tuberkulosis) di lingkungan Desa Sidokerto. Kepala Puskesmas menekankan pentingnya deteksi dini, pemeriksaan lanjutan, serta kepatuhan minum obat bagi penderita. Warga diimbau untuk tidak takut memeriksakan diri apabila mengalami gejala seperti batuk lama, penurunan berat badan, badan cepat lelah, atau keluhan lain yang mencurigakan. Pihak Puskesmas juga siap bekerja sama dengan kader atau Perawat Desa untuk melakukan sosialisasi dari rumah ke rumah dan meminimalkan stigma terhadap penderita.
Permasalahan gizi juga menjadi bahasan utama dalam MMD kali ini. Masih ditemukan kasus gizi kurang, gizi buruk, serta stunting pada balita di Desa Sidokerto. Dalam diskusi, disepakati perlunya penguatan pemantauan tumbuh kembang balita melalui posyandu, edukasi pola makan bergizi seimbang, dan perhatian khusus bagi keluarga yang berisiko. Pemerintah Desa dan kader kesehatan berkomitmen untuk memperbaiki pola sosialisasi kepada orang tua, termasuk pemanfaatan sumber pangan lokal yang sehat dan terjangkau untuk mencegah stunting sejak dini.
Di sisi lain dalam acara tersebut juga menyoroti bahwa kasus Demam Berdarah (DB) di wilayah kerja Puskesmas Mojowarno, termasuk Sidokerto, masih tergolong tinggi. Oleh karena itu, masyarakat diajak untuk kembali menggalakkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui 3M Plus: menguras, menutup, dan mengubur barang bekas, serta upaya tambahan seperti menggunakan kelambu dan menjaga kebersihan lingkungan. Dalam forum MMD, beberapa usulan muncul, seperti jadwal kerja bakti rutin dan lomba kebersihan lingkungan antar dusun sebagai pemicu semangat gotong royong.
Di akhir kegiatan, Puskesmas Mojowarno bersama Pemerintah Desa Sidokerto menyusun rencana tindak lanjut berupa penguatan peran kader, peningkatan kegiatan posbindu untuk penyakit tidak menular, pemantauan gizi balita secara berkala, sosialisasi TBC dan Hepatitis, serta gerakan terpadu pencegahan Demam Berdarah. MMD ini diharapkan tidak berhenti pada tataran diskusi, tetapi benar-benar menjadi pijakan program kesehatan yang terarah dan berkesinambungan. Dengan kolaborasi yang baik antara Puskesmas, pemerintah desa, dan masyarakat, Sidokerto diharapkan dapat menjadi desa yang lebih sehat, produktif, dan sejahtera.

